Teknik pembuatan batik di Indonesia sangat berkembang pesat. Jika dulu hanya ada 1 teknik untuk membuat batik. Sekarang ada 5 teknik yang paling sering digunakan, yaitu:
1. Batik Tulis/ Canting
Teknik pembuatan batik dengan metode ini membutuhkan ketelitian tinggi. Tekstur dan motif batik dibuat manual tangan. Tidak heran pembuatan batik dengan canting bisa memakan waktu 2 – 3 bulan. Meski begitu, harga batik tulis jauh lebih mahal dibanding batik biasa karena punya nilai seni tinggi.
2. Batik Cap
Proses pembuatan batik dengan metode cap tergolong modern. Cara pembuatannnya sama seperti saat kita menggunakan stempel. Kelebihan dari metode ini adalah membuat proses pengerjaan batik lebih cepat. Proses pembuatan batik cap hanya memakan waktu 2 – 3 hari tergantung luas kain.
3. Batik Kombinasi
Batik kombinasi adalah perpaduan antara batik tulis (canting) dengan batik cap. Teknik pembuatan batik ini diciptakan untuk menyempurnakan hasil batik cap yang hanya bisa membuat motif besar. Detail motif yang ukurannya lebih kecil kemudian ditambahkan menggunakan canting. Waktu pengerjaan batik kombinasi lebih lama dari batik cap karena butuh baktu tambahan untuk menambah detail motif dengan canting
4. Batik Ikat Celup (Tie-Dye)
Teknik pembuatan batik dengan metode ikat celup juga tergolong modern. Teknik ini banyak digunakan untuk membuat batik yang lebih berwarna-warni. Di Jawa teknik ini disebut Jumputan, di Palembang lebih dikenal dengan nama Cinde, sedangkan di Banjarmasin namanya Sasirangan.
5. Batik Lukis/ Coret
Teknik pembuatan batik tradisional hanya menghasilkan 1 – 2 warna saja. Namun berbeda dengan teknik pembuatan batik lukis atau colet. Dengan teknik ini, anda bisa membuat batik beraneka warna. Teknik ini juga membutuhkan keterampilan seni yang tinggi. Semakin bagus hasilnya, maka semakin mahal harganya.
0 Komentar